Wednesday, November 11, 2020

UPACARA HARI PAHLAWAN SMP NEGERI 25 PURWOREJO


 

Selasa, 10 November 2020 bertepatan dengan Hari Pahlawan bagi Bangsa Indonesia. Perjalanan sejarah perjuangan bangsa menjadi dasar penetapan hari pahlawan karena suatu peristiwa besar terjadi pada tanggal 10 November 1945. Pada waktu itu terjadi pertempuran antara arek-arek Surabaya dengan tentara Belanda. Perang ini menelan banyak korban jiwa pejuang yang tewas sat melawan Netherlands-Indies Civil Admimistration (NICA) dan Sekutu.  Dengan Keputusan Presiden No. 316 Tahun 1959 tentang Hari-Hari Nasional yang ditandatangani oleh Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, tanggal 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan.

Suatu bentuk penghargaan terhadap perjuangan para pahlawan dilaksanakan upacara bendera setiap tanggal 10 November. SMP Negeri 25 Purworejo juga membiasakan melaksanakan upacara peringatan hari-hari nasional tak terkecuali Peringatan Hari Pahlawan. Dalam masa pandemi Covid-19 ini, Peringatan Hari Pahlawan di SMP Negeri 25 Purworejo dilaksanakan dengan sangat sederhana dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Adapun rangkaian Upacara Peringatan Hari Pahlawan di SMP Negeri 25 Purworejo dilaksanakan sebagai berikut:

1. Pasukan upacara memasuki lapangan upacara

2. Komandan upacara memasuki lapangan upacara

3. Inspektur Upacara tiba di lapangan upacara

4. Penghormatan umum kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Komandan Upacara.

5. Pengibaran Bendera Merah Putih, diiringi lagu Kebangsaan Indonesia Raya” yang dinyayikan oleh seluruh peserta upacara.

6.   Laporan Komandan Upacara kepada Pembina Upacara.

7.   Mengheningkan cipta, dipimpin oleh Pembina Upacara.

8.   Pembacaan Pancasila.

9.   Pembacaan Pembukaan UUD 1945.

10. Pembacaan pesan-pesan Pahlawan/kata-kata mutiara

11. Amanat Pembina Upacara.

12. Pembacaan Doa.

13. Laporan Komandan Upacara kepada Pembina Upacara.

14. Penghormatan kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Komandan Upacara.

15.  Laporan Perwira Upacara kepada Inspektur Upacara

16.  Komandan upacara membubarkan pasukan upacara.


Kepala SMP Negeri 25 Purworejo, No’imah, S.Pd.,M.M.Pd, selaku Inspektur Upacara pada kesempatan ini memberikan motivasi kepada siswa-siswi SMP Negeri 25 Purworejo untuk meneladani dan meneruskan semangat perjuangan para pahlawan dengan tekun belajar untuk mencapai prestasi sebaik mungkin pada bidang dan bakatnya masing-masing.

Berikut kami lampirkan pesan-pesan pahlawan/kata-kata mutiara untuk dapat kita cermati dan menjadikan renungan serta motivasi bagi kita, generasi penerus bangsa.

1. Pesan Pahlawan Nasional Nyi Ageng Serang

“ Untuk keamanan dan kesentausaan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan tidak akan terperosok hidupnya, dan tidak akan takut menghadapi cobaan hidup, karena Tuhan akan selalu menuntun dan melimpahkan anugerah yang tidak ternilai harganya “.

(Disampaikan pada saat Nyi Ageng Serang mendengarkan keluhan keprihatinan para pengikut/rakyat, akibat perlakuan kaum penjajah ).

2. Pesan Pahlawan Nasional Jenderal Sudirman

“Tempat saya yang terbaik adalah ditengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah TNI akan berjuang terus”.

(Disampaikan pada jam-jam terakhir sebelum jatuhnya Yogyakarta dan Jenderal Sudirman dalam keadaan sakit, ketika menjawab pernyataan Presiden yang menasihatinya supaya tetap tinggal di kota untuk dirawat sakitnya).

3. Pesan Pahlawan Nasional Prof. DR. R. Soeharso 

Right or Wrong my country, lebih-lebih kalau kita tahu, negara kita dalam keadaan bobrok, maka justru saat itu pula kita wajib memperbaikinya “.

(Pernyataannya sebagai seorang nasionalis dan patriot).

4. Pesan Pahlawan Nasional Prof. Moh. Yamin, SH

“Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri “.

(Disampaikan pada konggres II di Jakarta tanggal 27-28 Oktober 1928 yang dihadiri oleh berbagai perkumpulan pemuda dan pelajar, dimana ia menjabat sebagai sekretaris).

5. Pesan Pahlawan Nasional Supriyadi

“Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan atau pun gaji yang tinggi “.

(Disampaikan pada saat Supriyadi memimpin pertemuan rahasia yang dihadiri beberapa anggota Peta untuk melakukan pemberontakan melawan Pemerintah Jepang).

6. Pesan Pahlawan Nasional Teuku Nyak Arif

“Indonesia merdeka harus menjadi tujuan hidup kita bersama“

(Disampaikan pada pidato bulan Maret 1945, dimana Teuku Nyak Arif menjadi Wakil Ketua DPR seluruh Sumatera).

7. Pesan Pahlawan Nasional Abdul Muis

“Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemuda kita tidak bisa, jika memang mau berjuang “.

(Menceritakan pengalamannya di luar negeri kepada para pemuda di Sulawesi, ketika Abdul Muis melakukan kunjungan ke Sulawesi sebagai anggota Volksraad dan sebagai wakil SI).

8. Pesan Pahlawan Nasional Pangeran Sambernyowo / KGPAA Mankunegoro I 

     Rumongso melu handarbeni ( merasa ikut memiliki)

     Wajib melu hangrungkebi ( wajib ikut mempertahankan)

     Mulat sario hangroso wani ( mawas diri dan berani bertanggung jawab ).

(Merupakan prinsip Tri Dharma yang dikembangkan oleh Mangkunegoro I).

9. Pesan Pahlawan Nasional Pattimura

“Pattimura-pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi kelak Pattimura-pattimura muda akan bangkit”

(Disampaikan pada saat akan digantung di Kota Ambon tanggal 16 Desember 1817).

10. Pesan Pahlawan Nasional Silas Papare

“Jangan sanjung aku, tetapi teruskanlah perjuanganku”

( Disampaikan pada saat memperjuangkan Irian Barat / Papua agar terlepas dari belenggu kolonialisme Belanda dan kembali bergabung dengan NKRI).

11. Pesan Pahlawan Nasional Bung Tomo 

“Jangan memperbanyak lawan, tetapi perbanyaklah kawan”.

(Pidato Bung Tomo melalui Radio Pemberontakan)

“Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga.”

(Pidato Bung Tomo di radio pada saat pertempuran menghadapi Inggris di Surabaya bulan November 1945)

12. Pesan Pahlawan Nasional Gubenur Suryo

“Berulang-ulang telah kita katakan, bahwa sikap kita ialah lebih baik hancur daripada dijajah kembali”

(Pidato Gubernur Suryo di radio menjelang pertempuran 10 November 1945 di Surabaya)

13. Pesan Pahlawan Nasional Ir. Soekarno

“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Dan berikan aku 10 pemuda, niscaya akan ku guncangkan dunia.”

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 November 1961)

“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka” (Pidato HUT Proklamasi 1963)

“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri”

“Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah”

14. Pesan Pahlawan Nasional Moh. Hatta

“Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata untuk membela cita-cita”

“Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi.”

15. Pesan Pahlawan Nasional R.A. Kartini

“Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! 2 patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata “Aku tidak dapat!” melenyapkan rasa berani. Kalimat “Aku mau!” membuat kita mudah mendaki puncak gunung”.

16. Pesan Pahlawan Nasional Ki Hajar Dewantara 

Ing Ngarso Sung Tulodo (Di depan memberi contoh)
Ing Madyo Mangun Karso (Di tengah memberi semangat)
Tut Wuri Handayani (Di belakang memberi dorongan)

(Semboyan yang diajarkan saat Ki Hajar Dewantara merintis Taman Siswa yang didirikan pada tahun 1922 dan hingga kini masih dipakai dalam dunia pendidikan).

17. Pesan Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai

“Kami sanggup dan berjanji bertempur terus hingga cita-cita tercapai” (surat I Gusti Ngurah Rai kepada Letnan Kolonel Termeulen, seperti tersalin dalam Bali Berjuang)

18. Pesan Pahlawan Nasional Tjut Nyak Dien

“Kita tidak akan menang bila kita masih terus mengingat semua kekalahan”

19. Pesan Pahlawan Nasional Dokter Cipto Mangunkusumo 

“Hari kemudian dari pada tanah kita dan rakyat kita terletak dalam hari sekarang, hari sekarang itu ialah kamu, hari Generasi Muda!”









Written by Tim Kesiswaan Spendama

No comments: